Pengujian Permeabilitas Bahan Bangunan

Permeabilitas ( K ) merupakan kemampuan batuan untuk meloloskan fluida melalui pori yang terhubung di batuan reservoir. Permeabilitas menjadikan fluida bisa mengalir ke dalam borehole / lubang sumur dan sangat penting dalam memprediksi laju alir produksi di reservoir.

Permeabilitas dipengaruhi oleh :
a. Ukuran dari pori yang terbuka
b. Tingkat dan ukuran konektivitas pori
c. Tingkat dan jenis bahan cementing di antara butiran batuan.

Permeabilitas Horizontal vs Permeabilitas

Vertical Permeabilitas dapat dibagi menjadi permeabilitas horizontal dan permeabilitas vertikal. Perbedaan ini dipengaruhi oleh :
Baca Juga : Cara Membuat Grafik Percobaan Pemadatan Tanah (Asli dan Regeresi)
a. Susunan butiran batuan dan struktur pori
Susunan butiran batuan dan struktur pori
Susunan Butiran Batuan dan Sturuktur Pori
b. Bentuk dan ukuran butiran batuan
Bentuk dan Ukuran Butiran Batuan
Penentuan permeabilitas bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti well test, wireline formation test, drill stem test, transient well testing, atau analisa coring. Analisa coring merupakan metode yang paling akurat untuk menentukan permeabilitas.

Klasifikasi Permeabilitas :

1. Permeabilitas absolut 
Permeabilitas absolut merupakan kemampuan batuan untuk meloloskan satu jenis fluida yang 100% jenuh oleh fluida tersebut.
2. Permeabilitas efektif 
Permeabilitas efektif merupakan kemampuan batuan untuk meloloskan satu jenis fluida bila terdapat dua macam fluida yang immiscible / tidak dapat bersatu. Porositas efektif memiliki nilai yang lebih kecil dibandingkan permeabilitas absolut.
3. Permeabilitas relative 
Permeabilitas relatif merupakan perbandingan antara permeabilitas efektif dan absolut.

Hubungan Permeabilitas dan Porositas

Permeabilitas dan porositas adalah dua konsep penting yang berkaitan dengan material dan geologi. Permeabilitas merupakan ukuran kemampuan suatu material untuk membiarkan cairan atau gas meresap melalui pori-porinya. Porositas, di sisi lain, merupakan ukuran persentase volume pori dalam suatu material. Hubungan antara permeabilitas dan porositas sangat erat, karena permeabilitas sangat dipengaruhi oleh ukuran dan distribusi pori dalam material. Material dengan porositas tinggi biasanya memiliki permeabilitas yang tinggi, sebaliknya material dengan porositas rendah memiliki permeabilitas yang rendah.
Berikut adalah point pentinya : 

a. Penambahan porositas biasanya diikuti dengan penambahan permeabilitas
b. Batuan yang tua dan kompak akan memiliki porositas dan permeabilitas yang kecil
c. Dolomitisasi menambah nilai porositas dan permeabilitas
d. Permeabilias juga dipengaruhi oleh besar, bentuk dan hubungan antar butir.

Rumus Permeabilitas

Rumus Pengujian Permeabilitas
Baca Juga : Pondasi Pada Bangunan

Manfaat Pengujian Permeabilitas Dalam Ketekniksipilan 

Pengujian mengenai aliran air atau permeabilitas diperlukan dan sangat penting dalam perteknik sipilan dikarenakan :
a. Memperkirakan jumlah rembesan dalam tanah.
b. Menyelidiki permasalahan-permasalahan yang menyangkut pemompaan air untuk kontruksi di bawah tanah.
c. Menganalisa kestabilan dari suatu bendungan tanah dan konstruksi dinding penahanan yang terkena gaya rembesan.