Jejaring Sosial dan Media Sosial

Jejaring Sosial dan Media Sosial - Berdasarkan UUD 1945 Pasal 28F, Setiap orang yang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan dan lingkungan sosialnya, serta pribadi berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.

Apa Itu Media Sosial ?

Media sosial adalah sebuah media yang berani, dengan para penggunanya bisa dengan mudah, berbagi, dan menciptakan isi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial, dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
 
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 dan mendukung manajemen dan pertukaran konten yang dihasilkan pengguna"

Timeline Perkembangan Media Sosial
Timeline Perkembangan Media Sosial. Sumber : Modul Tranformasi Digital - JPTSP FT UNY

Ciri - Ciri Media Sosial 

  1. Konten yang disampaikan kepada banyak orang
  2. Isi pesan muncul tanpa penghambat;
  3. Konten dapat diterima secara online dalam waktu lebih cepat atau fleksibel;
  4. Pengguna medsos adalah kreator dan aktor yang mendukung dirinya untuk beraktualisasi diri;
  5. Dalam konten konten terdapat sejumlah aspek fungsional seperti identitas, interaksi (interaksi), berbagi (sharing), kehadiran (eksis), hubungan (relasi), reputasi (status) dan kelompok (grup).

Keungggulan Media Sosial Dibanding Media Konvensional

  1. Cepat, ringkas, simpel, user friendly, padat.
  2. Menciptakan hubungan yang lebih intens dan memberikan kesempatan yang lebih luas kepada pengguna untuk dapat diandalkan oleh pemangku kepentingan.
  3. Jangkauan luas dan global. Pemprov Jatim dapat menginformasikan program ke seluruh Indonesia secara cepat tanpa geografis.
  4. Kendali dan terukur. Dalam medsos dengan sistem pelacakan yang tersedia, pengguna dapat mengendalikan dan mengukur kekuatan informasi yang diberikan melalui respons balik serta reaksi yang muncul.
  5. Menghimpun opini publik terhadap suatu kebijakan atau masalah.
  6. Memengaruhi dan memotivasi diskusi masyarakat terhadap hal yang terkait langsung dengan program Pemprov.
  7. Mudah informasi dengan memanfaatkan informasi yang telah tersedia.
  8. Mampu membentuk dan membina hubungan komunikasi di luar batas organisasi, baik internal maupun eksternal pemerintah.
  9. Mampu menghimpun data, masukan, dan kritik yang membangun demi kemajuan program pembangunan.
  10. Berita tidak lagi hanya berasal dari media arus utama
  11. Berita tidak hanya bersifat searah
  12. Anggota masyarakat dapat menjadi narasumber atau pencari / penyebar berita
  13. Institusi harus siap diapresiasi maupun dikritik secara langsung
  14. Kinerja pegawai publik (aparat)
  15. Butuh strategi komunikasi yang lebih piawai, lebih responsif, & lebih cepat
Pada saat ini kita sebagai pengguna media sosial harus memahami situasi publik dengan membaca berbagai media informasi, baik media konvensional maupun media digital. Informasi akan menjadi kaya gabungan menggabungkan atau membaca dari banyak sumber. Diperlukan strategi yang cerdas dalam menyaring informasi. Intelijen media (analisis media dari seluruh sumber informasi) akan membantu humas dalam memetakan situasi dan sebuah strategi.

Apa itu Jejaring Sosial ?

Jejaring sosial dapat didefinisikan sebagai situs berbasis web 2.0 yang memungkinkan penggunanya untuk (1) membuat profil publik dan semi-publik dalam suatu sistem, (2) menampilkan daftar teman atau pengguna lain yang melaluinya sehingga para pengguna dapat saling berbagi relasi, dan (3) mengubah daftar relasi mereka dalam sistem tersebut (Boyd dan Ellison, 2007).
Macam-Macam Jejaring Sosial
Jejaring Sosial. Sumber : Modul Tranformasi Digital - JPTSP FT UNY

Layanan Jejaring Sosial

  1. Banyak layanan jejaring sosial berbasiskan web yang menyediakan kumpulan cara yang beragam bagi pengguna yang dapat diandalkan seperti chat, messaging, email, video, chat suara, share file, blog, diskusi grup, dan lain-lain.
  2. Jaringan sosial memberikan layanan untuk membuat biodata dirinya. Pengguna dapat mengupload foto dirinya dan dapat menjadi teman dengan pengguna lainnya.
  3. Beberapa jejaring sosial memiliki fitur tambahan seperti pembuatan grup untuk dapat saling berbagi didalamnya.

Contoh Jejaring Sosial

  1. Facebook - Mark Zuckerberg, mahasiswa universitas Harvard yang menemukan Facebook sebagai satu platform jaringan sosial bagi remaja di perguruan tinggi ketika dia baru berusia 19 tahun. Facebook terus tumbuh demi hari, dengan jutaan pengguna baru yang terus mendaftar setiap bulan!
  2. Instagram - Sejarah Instagram bermula pada tahun 2010 oleh perusahaan Burbn Inc. Perusahaan tersebut merupakan startup untuk aplikasi telepon yang didirikan oleh CEO Kevin Systrom dan Mike Krieger. Instagram adalah aplikasi berbagi foto secara instan. Serupa dari namanya yang diambil dari kata “Instan” dan “telegram”. Pada aplikasi instagram ini kita dapat mengupload, komen, dan like foto. Seiring berkembangnya aplikasi ini, pada 9 April 2012 diumumkan bahwa facebook telah mengambil alih instagram dengan harga $ 1 miliar.
  3. Twitter - Twitter ditemukan oleh Jack Dorsey dkk pada 15 Juli 2006. Berbeda dengan facebook, terdapat jumlah kata yang terbatas saat melakukan sekali posting yaitu hanya 140 kata. Meskipun terbatasnya kata dalam sekali twit, tetapi hingga saat ini twitter dapat dikatakan sebagai media sosial yang tercepat dalam penyebaran informasinya. Bahkan lebih cepat dari gempa. Menurut Jack Dorsey, pemilihan nama twitter merupakan hal yang sangat sempurna. Twitter memiliki arti “celotehan burung” dan “ledakan informasi tidak penting”.

Dampak Positif Negatif Jejaring Sosial

  1. Munculnya jejaring sosial versi maya yang dapat memenuhi keinginan individu untuk berkomunikasi tanpa batasan waktu dan ruang tentunya.
  2. Era kekuatan digital memberikan dampak kepada setiap individu yang memiliki kekuatan penuh untuk menyuarakan ide atau gagasannya sendiri.
  3. Akan tetapi media ini juga mengundang kontroversi, karena mempengaruhi pola berpikir seseorang dan membentuk kepribadian individu, khususnya bagi anak-anak, dikhawatirkan dapat merespon negatif dengan arus informasi yang sangat bebas dalam situs jejaring sosial.
  4. Masih banyak kasus yang terkait dengan pernyataan pribadi yang kerap mengundang SARA yang dapat mengakibatkan konflik.
  5. Kita tidak bisa menyalahkan teknologi, karena berkembang seiringnya zaman pasti memiliki risiko yang harus dikenali. Baik buruknya situs jejaring tergantung dari kearifan dari pengguna secara positif.
*Artikel ini ditulis ulang dan dipublikasikan mandiri sebagai simpanan data pribadi dan semogga dengan dipublikasikan artikel ini bisa bermanfaat bagi publik. Materi dalam artikel berdasarkan Mata Kuliah Tranfromasi Digital Bab 3 : Jejaring Sosial dan Media Sosial.