Perbandingan Atap Logam dan Non Logam |
Memilih jenis atap untuk rumah adalah salah satu keputusan penting yang perlu dibuat oleh setiap pemilik rumah. Atap merupakan bagian terpenting dari rumah yang memiliki peran utama dalam melindungi rumah dari cuaca dan lingkungan. Dalam memilih jenis atap, Anda akan dihadapkan pada pilihan antara atap logam dan non logam. Kedua jenis tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dalam artikel ini, kami akan membahas perbandingan antara atap logam dan non logam agar Anda dapat membuat keputusan yang tepat.
Sejarah Atap
Sejarah Atap atau Roofting muncul pada abad ke-12 pertama kali atap dibuat menggunakan lembar logam, pengrajin kerajinan tangan di jerman, skadinavia dan negara-negara lain membuat lembaran tembaga kecil unutk pengaplikasian pertama. Sementara penggunaan timbal dan tembaga terdapat pada zaman kuno. Pada saat itu orang bernama Henry Palmer yang pada tahun 1892 merancang bentuk unik dari lembaran besi tempa bergelombang untuk menutupi bengunan gedung di Dermaga London. Bisa dikatakan itu adalah asal-usul konsep sistem atap logam konvensional pertama dibuat.
Baca Juga : Cara Memasang Kerpus Pada Bangunan
Penggunaan konsep atap menggunakan tanah liat dan semen dikembangkan pada masa ribuan tahun yang lalu, ketika manusia menemukan fungsi dan daya tahan tanah liat sebagai atap, dimulai pada zaman perunggu terdapat ubin yang ditaruh diatas kereta menghiasi atap istana para penguasa setempat. Kemudian pada zaman pertengahan orang-orang yunani belajar unutk membakar ubin tanah liat.
Membedakan Atap Logam dan Non Logam
Terdapat beberapa hal yang dapat kita bandingkan antara Genteng Logam dan Non Logam, diantaranya :
Genteng Logam memiliki bobot yang ringan dan cocok unutk daerah rawan gempa, Genteng logam memiliki ketahan terhadapt api dan juga terhadap tekanan yang kuat. Selain iu genteng metal juga tahan terhadapt berbagai kondisi cuaca sehingga tahan karat, lumut, dan jamur.
Genteng Tanah Liat memiliki struktur yang bagus, tidak mudah busuk dan aman dari api,serta dapat awet dan tahan lama. Namun memiliki massa yang berat membuatnya mudah pecah dan juga terbang ketika angin besar.
2. Tampilan
Dilihat dari segi tampilan genteng logam memiliki sedikit variasi karena sifatnya yang padat dan sulit dibentuk, memiliki warna yang bervariasi dan tahan terhadap perubahan warna, miliki ukuran 60-120cm, ketebalan 0,3mm dan panjang 1,2-12m
Kemudian dari segi tampilan genteng tanah liat memiliki banyak variasi dan kefleksibelannya dalam pembuatan, genteng ini dapat memenuhi berbagai macam permintaan konsumen, namun warna genteng cepat pudar dan perlu dicat ulang agar terlihat indah.
3.Perawatan
Genteng logam memiliki biaya perawatan lebih sedikit dibandingkan dengan genteng nonlogam / tanah liat karena hanya dilakukan sebulan sekali saat pemasangan dan akan bertahan lama, sedangkan atap yang menggunakan genteng tanah liat atau non logam akan memakan biaya jika ada genteng yang pecah atau retak. Genteng tanah liat juga perlu perhatian lebih atau harus sering dicek kebocorannya.
4. Instalasi Genteng
Genteng logam atau metal akan cenderung mudah dirawat karena berbentuk lembaran yang mencakup wilayah yang lebar dan banyak. Perlu diketahui juga struktur untuk memasang genteng ini tidak perlu sangat kuat karena massanya yang ringan. Saar pemasangan perlu memperhantikan tata letak agar tidak over capasity.
Baca Juga : Pondasi Pada Bangunan
Sedangkan genteng tanah liat perlu struktur yang kuat karena massanya yang berat dibandingkan genteng logam, dan pemasangan genteng dilakukan satu-persatu tentu hal itu akan memakan banyak waktu. Setelah pemasangan juga perlu memerhatikan kerapian yang baik agar tidak bocor.
Kesimpulan
Terlepas dari bagus tidaknya Atap Logam dan Non Logam itu tergantung dari kondisi masing-masing. Saat pemasangan atap harus disesuaikan dengan keadaan yang ada meliputi daya tahan, rangka atap, dan kondisi tempat tinggal saat ingin memasang atap. Baik atap logam atau non logam memiliki kriteria dan keungulan berbeda-beda.