Metode Pelaksanaan Manajemen Proyek Konstruksi

Pengaturan waktu yang tepat, cepat, dan aman merupakan hal yang sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada proyek pembangunan. Manajemen waktu yang baik adalah proses merencanakan, mengatur, dan mengendalikan pelaksanaan proyek. Sehingga ketepatan waktu di setiap tahapan pekerjaan harus sesuai dengan waktu yang direncanakan. Penerapan, pengelolaan, dan pengendalian waktu dalam pelaksanaan proyek merupakan salah satu faktor terlaksananya pekerjaan sesuai dengan yang direncanakan. Sedangkan adanya perpanjangan waktu itu didasarkan pada hal-hal yang telah dikoordinasikan terhadap semua pihak dan dapat dipertanggungjawabkan. 

Manager Meeting dengan Engginer di Proyek untuk Kerjasama Tim - Photo by Freepik.

Manajemen waktu proyek adalah salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang manager proyek untuk memantau dan mengendalikan waktu yang dihabiskan dalam menyelesaikan sebuah proyek. Sehingga dengan mengimplementasikan manajemen waktu proyek, seorang manager proyek dapat mengontrol jumlah waktu yang dibutuhkan oleh tim proyek untuk membangun deliverables proyek sehingga memperbesar kemungkinan sebuah proyek dapat terselesaikan sesuai dengan jadwal rencana yang telah ditentukan.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Manajemen Konstruksi

Manajemen proyek konstruksi adalah proses penerapan fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan penerapan secara sistematis pada suatu proyek konstruksi dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien agar tercapai tujuan proyek tersebut. Sebuah proyek diawali oleh adanya prakarsa atau gagasan ide dari pihak Pengguna Jasa Konstruksi (Owner) yang kemudian dituangkan ke dalam pekerjaan perencanaan dan direalisasikan menjadi suatu wujud fisik tiga dimensional. 

Untuk mencapai terciptanya manajemen proyek yang baik, diperlukan adanya sumber daya (resources) yang saling mendukung, terutama sumber daya manusia (man power resources) yang menjadi kunci dalam menentukan terciptanya sistem manajemen proyek yang benar-benar dapat terlaksana dengan baik.

Pelaksana Proyek Kontruksi di Yogyakarta

Fungsi dari perencanaan proyek secara mendasar adalah merencanakan, mengatur, menyediakan staff, mengarahkan, melakukan koordinasi, dan melakukan pengontrolan demi mencapai target dengan optimal dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Manajemen proyek konstruksi di proyek pembangunan biasanya dibagi menjadi 5 bagian yaitu:

Perencanaan

Perencanaan adalah proses manajemen yang penting karena mengadung berita, asumsi maupun fakta kegiatan yang memerlukan logika pemikiran untuk direalisasikan pada waktu yang akan datang. Bentuk-bentuk dari tindakan tersebut antara lain: a. Menetapkan tujuan dan sasaran usaha. b. Menyusun rencana induk jangka panjang dan jangka pendek. c. Menetapkan strategi dan prosedur operasi. d. Menyiapkan pendanaan serta standar kualitas yang diharapkan. 

Pengorganisasian

Pengorganisasian merupakan tindakan-tindakan dengan tujuan mempersatukan kegiatan dengan pengaturan peranan masing-masing anggota dari organisasi yang memiliki rincian kerja dan tanggung jawab untuk tercapai tujuan bersama. 

Pengisian Staff

Pengisian staf adalah pengerahan, penempatan, pelatihan dan pengembangan tenaga kerja dengan tujuan dihasilkan kondisi personil yang tepat (right people), tepat posisi (right position) dan waktu yang tepat (right time). 

Pengarahan

Pengarahan adalah sebagai kegiatan mobilisasi sumber-sumber daya yang dimiliki agar dapat bergerak secara satu kesatuan sesuai rencana yang telah dibuat, termasuk didalamnya melakukan motivasi dan koordinasi terhadap seluruh stafnya. 5. Pengendalian Pengendalian merupakan tindakan memonitor, memantau dengan cara mengukur kualitas penampilan dan penganalisaan serta pengevaluasian penampilan yang diikuti dengan tindakan perbaikan yang harus diambil terhadap penyimpangan yang terjadi (diluar batas toleransi).

Manajemen Pelaksanaan Proyek

Manajemen pelaksanaan proyek pada umumnya akan meliputi mutu fisik konstruksi, biaya dan waktu, manajemen material serta manajemen tenaga kerja. Pada prinsipnya, dalam manajemen konstruksi proyek, manajemen tenaga kerja merupakan salah satu hal yang akan lebih ditekankan. Hal ini disebabkan manajemen perencanaan hanya berperan kecil dari rencana kerja proyek. Sisanya manajemen pelaksanaan termasuk di dalamnya pengendalian biaya dan waktu proyek. 

Metode Pelaksanaan Pemacangan Tiang Pancang dengan HSPD

Manajemen pelaksanaan proyek memiliki beberapa fungsi, di antaranya sebagai quality control untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan. Selain itu, manajemen pelaksanaan proyek juga mengantisipasi perubahan kondisi di lapangan yang tidak pasti serta mengatasi kendala waktu pelaksanaan. Kemudian, kemajuan proyek dipantau melalui laporan harian, mingguan, dan bulanan. Evaluasi hasil pelaksanaan proyek juga dapat dijadikan tindakan dalam pengambilan keputusan terhadap masalah yang terjadi di lapangan. Terakhir, fungsi managerial dari manajemen pelaksanaan proyek adalah sebagai sistem informasi yang baik dan dapat digunakan untuk menganalisis pekerjaan di lapangan.

Laporan Proyek

Laporan Harian, laporan harian ini berisikan monitoring pekerjaan yang disusun oleh pihak pelaksana proyek dan pengawas proyek dengan cara pemetaan gambar dan tertulis dalam waktu satu hari. Laporan dilakukan setiap hari dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan hal-hal yang telah dikerjakan apakah sesuai dengan rencana atau tidak, mengontrol peningkatan pelaksanaan proyek, dan mendapatkan gambaran seberapa jauh hasil pekerjaan yang telah dicapai dalam masa satu hari.

Laporan Mingguan, laporan mingguan dibuat berdasarkan laporan harian selama 7 hari yang disusun secara tertulis untuk mengetahui peningkatan pelaksanaan pekerjaan proyek di lapangan.

Izin Pelaksanaan Pekerjaan

Izin pelaksanaan pekerjaan adalah sebuah persetujuan pekerjaan di lokasi tertentu yang di ajukan oleh kontraktor kepada konsultan pengawas agar pekerjaan tersebut dapat dikerjakan pada proyek yang ditinjau.Setiap izin yang diajukan oleh kontraktor harus di approve oleh owner lapangan beserta konsultan pengawas.

From Approval Material

Form Approval Material adalah persetujuan material yang di ajukan oleh kontraktor kepada konsultan pengawas dan owner lapangan. Biasanya material yang diajukan oleh kontraktor tidak jauh dari contoh spesifikasi yang telah ditentukan. Proses penentuan material yang di gunakan bisa di tentukan secara cepat dan lambat. Tergantung dari pihak owner.

Pengendalian Proyek

Pengendalian bertujuan agar pekerjaan-pekerjaan dapat terlaksana dengan baik sesuai rencana yang telah ditetapkan, sehingga sasaran proyek dapat dicapai tepat mutu, dalam batas biaya dan waktu yang telah ditetapkan, maka pengendalian hasil perencanaan dijadikan acuan dari ketiga indikator keberhasilan dalam aspek pengendalian. 

Pengendalian proyek bertujuan untuk mencapai beberapa hal, di antaranya adalah memperoleh hasil yang semaksimal mungkin dengan meningkatkan efisiensi pekerjaan sehingga dapat meminimalkan pengeluaran proyek (pengendalian biaya). 

Selain itu, pengendalian proyek juga bertujuan untuk memastikan kualitas bangunan yang sesuai dengan perencanaan (pengendalian mutu) serta menjaga agar waktu pelaksanaan proyek sesuai dengan time schedule sehingga tidak merugikan pihak owner maupun pelaksana (pengendalian waktu).

Pengendalian Mutu

Pelaksanaan suatu proyek, mutlak dibutuhkan suatu pengendalian mutu pekerjaan dan bahan, agar proyek yang sedang dikerjakan dapat berjalan dengan baik, sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat pada tahap persiapan. Suatu proyek konstruksi harus memenuhi persyaratan mutu, yang merupakan sasaran pengelolaan proyek disamping jadwal dan biaya.

Pengujian beton sebagai salah satu penerapan pengendalian mutu

Pengendalian Waktu Pelaksanaan

Pengendalian waktu pada suatu proyek pada umumnya dilakukan dengan sistem penjadwalan dengan pembuatan time schedule yang merupakan sistem pengendalian waktu dengan menetapkan alokasi waktu untuk masing-masing tahap pekerjaan yang disesuaikan dengan urutan logika pekerjaan. Progress fisik proyek juga dilihat dari laporan harian, mingguan, dan bulanan. Pada time schedule terdapat S curve, kemajuan proyek dapat dilihat dari persentase pekerjaan yang dicapai harian, mingguan, maupun bulanan. 

Sebelum melakukan suatu pekerjaan di lapangan, pihak kontraktor harus membuat rencana kerja (time schedule) sebagai pelaksanaan fungsi manajemen untuk memberikan gambaran mengenai pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan. Rencana kerja harus mendapat persetujuan dari pihak konsultan manajemen. Setelah itu baru rencana kerja disahkan oleh pemilik proyek (owner)

Pengendalian Biaya / Cost Control (CCO)

Pengendalian Biaya (Cost Control) atau disingkat CCO, merupakan salah satu aspek penting dalam pengelolaan proyek. CCO memiliki peran yang sangat vital dalam menjamin proyek dapat diselesaikan dalam batas waktu dan anggaran yang telah ditentukan sebelumnya.

Dalam pengendalian biaya, terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan, antara lain: 

  1. Perencanaan Anggaran, tahap ini meliputi perencanaan dan penetapan anggaran untuk proyek. Pada tahap ini, tim manajemen proyek membuat rencana proyek yang terperinci termasuk tujuan, sumber daya, jadwal waktu, dan biaya. 
  2. Pemantauan dan Kontrol Anggaran, setelah anggaran proyek telah ditetapkan, tahap selanjutnya adalah pemantauan dan kontrol anggaran. Pada tahap ini, tim manajemen proyek akan memantau penggunaan anggaran secara berkala dan membandingkannya dengan rencana anggaran yang telah ditetapkan. Jika terdapat perbedaan, maka perlu dilakukan tindakan perbaikan. 
  3. Identifikasi dan Analisis Biaya, tahap ini meliputi identifikasi dan analisis terhadap biaya yang terlibat dalam proyek. Tim manajemen proyek perlu mengidentifikasi jenis biaya yang terlibat dalam proyek dan menganalisis pengaruh biaya tersebut terhadap keseluruhan biaya proyek. 
  4. Peningkatan Efisiensi, pada tahap ini, tim manajemen proyek akan berusaha meningkatkan efisiensi dalam penggunaan anggaran. Hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya yang terlibat dalam proyek. 
  5. Pemberian Laporan, setelah semua tahapan pengendalian biaya telah dilakukan, tim manajemen proyek akan membuat laporan terkait penggunaan anggaran proyek. Laporan ini penting untuk memberikan informasi kepada pemangku kepentingan terkait status proyek dan penggunaan anggaran yang telah dilakukan. Dalam pengendalian biaya, penting untuk memiliki sistem yang baik dan efektif dalam mengidentifikasi, memantau, dan mengontrol penggunaan anggaran proyek. Dengan sistem yang baik, tim manajemen proyek dapat memastikan bahwa proyek dapat diselesaikan dengan efisien dan efektif, sehingga mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Kesimpulan

Manajemen proyek yang baik akan membawa hasil berupa pelaksanaan proyek yang tepat waktu dan sesuai rencana, namun juga sebaliknya. Dengan memperhatikan hal penting yaitu waktu, biaya dan mutu. Dan unsur-unsur dalam proyek yaitu meliputi pemilik (owner), konsultan pengawas, konsultan perencana, kontraktor pelaksana. Sejauh ini pekerjaan proyek konstruksi sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Kendala-kendala yang terjadi seperti cuaca yang sering tidak mendukung. 

Sistem kerja atau metode pelaksanaan pekerjaan yang profesional akan memudahkan pelaksanan di lapangan sehingga schedule pekerjaan diharapkan tidak mengalami keterlambatan. Di samping itu, pengendalian mutu dan waktu secara teratur dan kontinu dapat mengurangi kendala – kendala yang mungkin terjadi selama pelaksanaan proyek.