Inovasi Teknologi di Dunia Arsitektur: Keuntungan dan Kerugian yang Perlu Diketahui

Inovasi Teknologi di Dunia Arsitektur Penggunaan Hologram
Inovasi Teknologi di Dunia Arsitektur Pengunaan Hologram - Ilustasi by Freepik

Arsitektur adalah seni dan ilmu merancang dan menciptakan bangunan. Sementara itu, teknologi adalah penerapan pengetahuan ilmiah untuk penggunaan praktis dan kemudahan. Seiring dengan meningkatnya jumlah bangunan yang dikembangkan menggunakan teknik visualisasi digital, teknologi telah menjadi sangat penting dalam menciptakan ruang huni. Peter Banham, kritikus arsitektur Inggris berpendapat bahwa teknologi telah membentuk arsitektur sepanjang masa. Ia berpendapat bahwa kemajuan di bidang pemanasan dan ventilasi sangatlah penting. Sistem mekanikal kecil seperti itu membuat desain dan bangunan menjadi berfungsi. 

Contohnya, berkat adanya kontruksi baja dan elevator keamanan, pencakar langit bisa dibangun. Salah satu pencakar langit tertinggi di dunia adalah Burj Khalifa di Dubai. 

Arsitektur juga telah menginspirasi pengembangan bahan dan teknik konstruksi baru yang telah digunakan dalam bidang lain. Kemajuan teknologi seperti pencetakan 3D, realitas virtual, dan drone sedang mengubah cara arsitek merancang dan memvisualisasikan bangunan. Pada saat yang sama, arsitek menggunakan teknologi untuk menciptakan bangunan yang lebih berkelanjutan dan efisien dalam penggunaan energi, seperti melalui penggunaan panel surya dan atap hijau.

Dampak Postif dari Teknologi di Dunia Arsitektur

1. 3D Printing

3D Printing dan prototipe cepat digunakan untuk membuat model dan konsep desain yang lebih baik dan akurat. Konstruksi dengan menggunakan pencetakan 3D lebih bersih karena semua limbah didaur ulang dan digunakan sebagai bahan baku. Teknologi ini juga dapat digunakan untuk membuat komponen yang rumit atau bahkan seluruh bangunan menggunakan bahan seperti beton atau plastik. Jembatan kaki pertama di dunia yang dicetak 3D dibangun di Madrid, Spanyol. Pada akhirnya, arsitek juga dapat membuat perpustakaan desain 3D yang dapat digunakan ulang. 

enggunaan 3D Printing untuk Pemodelan Desain
Penggunaan 3D Printing untuk Pemodelan Desain - Ilustrasi by Freepik 

2. Virtual Reality

Menurut Britannica, realitas virtual adalah penggunaan pemodelan dan simulasi komputer. Ini memungkinkan seseorang untuk berinteraksi dengan lingkungan visual tiga dimensi atau lingkungan sensori buatan lainnya. Dengan VR, arsitek dapat membuat lingkungan virtual yang mensimulasikan ruang dunia nyata, memungkinkan mereka untuk bereksperimen dengan opsi desain yang berbeda dan membuat keputusan yang tepat tentang tata letak, bahan, dan pencahayaan bangunan. Perangkat lunak visualisasi 3D dari Fyor memberikan platform kepada klien untuk menerima kesan realistis dari proyek ketika selesai. 

3. Drone

Drone yang dilengkapi dengan kamera, pemindai, dan sensor membantu mengumpulkan informasi yang dapat mempengaruhi proyek sejak tahap desain. Drone juga dapat digunakan untuk memantau situs konstruksi dan melacak kemajuan. Aplikasi potensial lain dari drone dalam arsitektur adalah pengiriman bahan ke situs konstruksi. Drone dapat mengangkut bahan ringan kecil seperti alat, pengencang, dan suku cadang, mengurangi kebutuhan tenaga kerja manual dan meminimalkan risiko cedera. Beberapa arsitek telah bekerja sama untuk mengembangkan sistem pembangunan seluruh bangunan dengan menggunakan drone.

Dampak Negatif dari Teknologi di Dunia Arsitektur

Meskipun teknologi memberikan dampak positif pada arsitektur, teknologi juga memiliki beberapa dampak negatif. 

Salah satu dampaknya adalah arsitektur yang menjadi lebih universal dan standar karena aksesibilitas internet terhadap informasi dan desain. Beberapa berpendapat bahwa ketergantungan pada teknologi telah menghasilkan bangunan yang kurang kreatif dan kurang menarik. 

Selain itu, beberapa berpendapat bahwa teknologi telah berkontribusi pada homogenisasi arsitektur, karena bangunan di seluruh dunia mulai terlihat semakin serupa karena penggunaan perangkat lunak dan bahan desain yang serupa. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya identitas budaya dan arsitektur yang berbasis tempat. 

Konsumsi Energi Berlebih di Rumah
Konsumsi Energi Berlebih di Rumah - Ilustrasi by Freepik

Meskipun teknologi telah membuat pembuatan bangunan yang lebih berkelanjutan menjadi mungkin, teknologi juga telah menyebabkan peningkatan konsumsi energi dan limbah dalam proses konstruksi. Produksi bahan yang digunakan dalam konstruksi, seperti baja dan beton, membutuhkan energi yang intensif dan dapat berkontribusi pada emisi gas rumah kaca. Penggunaan teknologi juga dapat membuat bangunan kurang tahan lama dan membutuhkan perawatan yang lebih sering. 

Kesimpulan

Arsitek harus mengevaluasi bagaimana teknologi dapat mempengaruhi pekerjaan mereka dan menggunakannya secara bertanggung jawab sehingga keuntungan dapat dioptimalkan sementara kerugian dapat diminimalkan. Ini berarti menggunakan teknologi untuk menciptakan bangunan yang inovatif secara teknis dan menarik secara estetika, sambil juga meminimalkan dampak lingkungan. Arsitek juga harus memastikan bahwa teknologi tidak mengalahkan pentingnya elemen manusia dalam arsitektur dan bahwa bangunan terus dirancang dengan memperhatikan manusia dan lingkungannya.